Sedap Dahulu Pahit Kemudian
Peribahasa ini berkebalikan artinya dengan peribahasa berakit rakit ke hulu berenang kemudian. Maksud dan arti dari peribahasa ini adalah bersenang sedang dahulu, nanti mendapatkan kesusahan.
Hal ini mudah terjadi pada kita, kalau kita tidak pandai dalam mengatur prioritas. Sesuatu yang menyenangkan memang asyik untuk dikerjakan, tetapi kita sering lupa bahwa ada sesuatu yang susah yang mesti kita kerjakan juga.
Contoh dari peribahasa ini adalah jika kita tidak bijak memilih makanan yang kita makan. Melihat jeroan, wah enaknya lalu kita makan, melihat fast food, wah nikmatnya langsung kita makan. Dapat dipastikan beberapa tahun ke depan tubuh kita akan sakit karena makanan itu. Apalagi kalau tidak diimbangi dengan olahraga yang rutin. Bisa bisa kita mendaptkan asam urat, atau mungkin kegemukan. Pilih mana? enak sekarang, nanti sakit? atau meredam hawa nafsu, nantinya tidak sakit?
Dasar perilaku ini adalah hawa nafsu yang sudah melekat di setiap diri manusia, kalau kita bisa mengatasi hawa nafsu, hal ini tidak akan terjadi. Bagaimana kita mengatasi hawa nafsu? gampang, ibadah jawabannya. Dengan melakukan ibadah, kebutuhan spiritual kita terpenuhi, dan akan meredam hawa nafsu.