 |
| Karena Nila Setitik Rusak Susu Sebelanga |
Arti dari peribahasa Karena Nila Setitik Rusak Susu Sebelanga adalah karena kejahatan atau kesalahan yang kecil hancur semua kebaikan yang ada.
Memang betul kejelekan yang sedikit bisa melupakan kebaikan yang sudah ada. Banyak contohnya di kasus dunia nyata.
Contohnya kasus yang sedang ramai beberapa waktu kebelakang tentang seorang guru yang mencubit anak didiknya sehingga diperkarakan oleh orang tua siswa. Terlepas dari moral si guru itu baik atau buruk, tapi jelas tugas guru adalah mengajar, sedikit banyak anak didiknya pasti mendapatkan ilmu dari sang guru. Mencubit atau melakukan kekerasan memang suatu kesalahan yang ia lakukan kepada anak didiknya, tapi ini bisa dibilang hanyalah kesalah kecil saja, guru juga manusia, mungkin saat itu dia tidak bisa membendung emosinya yang sangat berlebih sehingga terluaplah emosi sang guru dengan "cubitan".
Sekarang guru tersebut dicap oleh sebagian orang sebagai guru yang melakukan tindak kekerasan, padahal ini cuma secuil lohhh. Orang orang harus ingat, dia adalah guru, sudah mengjarkan ilmu pada anak didiknya yang mungkin sekarang sudah pada sukses.
itulah salah satu contoh kasus dari peribhasa karena nila setitik rusak susu sebelanga.
Memang susah kita menjaga konsistensi kita untuk melakukan kebaikan tanpa melakukan kesalahan, toh nabi Muhammad --manusia yang paling sempurna-- saja pernah melakukan kesalahan, apalagi kita yang hanya keturunan Adam yang banyak dosa.
Cara menangkal agar hal ini tidak terjadi pada kita adalah dengan membersihkan hati, luruskan niat. Kalau niat yang selalu baik tentu tidak susah, tindakan yang tidak selalu melulu baik baru susah.