 |
| Mengadu Buku Lidah |
Ada yang tau artinya Mengadu Buku Lidah? Buku Lidah kok diadu-adu ya? hehe
maksud dan arti dari peribahasa ini adalah orang yang berbantah bantah dan bertengkar mulut. Ya bisa juga disebut dengan berderbat.
Wah kalau soal debat atau berbantah bantah, udah banyak deh di TV. Utamanya politisi yang ganteng dan cantik cantik itu. Lagaknya bagaikan mereka yang paling tau soal Indonesia. Ya memang mereka adalah pejabat negara, tapi apakah mereka faham apa yang mereka debatkan?
terkadang perdebatan itu terjadi bukan berdasasr pada kebenaran ilmiah, namun pada kepentingan politik tertentu. Jadi bagi mereka para politisi, benar salah adalah tergantung siapa yang punya kepentingan. Ya contoh kasusnya yang lagi hangat sekarang ini soal Ahok yang menistakan agama Islam.
Secara pribadi, admin di sini tentu benci dengan Ahok. Dan secara ilmiah pun sudah jelas, bahwa Ahok itu menghina agama Islam, wong ada video autentiknya kok. Tapi apa pendapat politisi PDIP? mereka semua hampir senada, membela Ahok dengan pembenaran: "Maksud Ahok itu bukan menghina, tapi memberikan bla bla bla bla". Jelas sudah kan mana yang benar menurut ilmiah mana yang benar menurut kepentingan politik.
Berdebat atau berbantah bantah sebetulnya adalah hal yang baik jika dilakukan dengan akal sehat, pikiran yang bersih, dan tentunya dengan kedewasaan. Jika ternyata di akhir debat, terdapat perubahan pola pandang, itu wajar terjadi, terima lah. Sama seperti yang ditulis oleh Tan Malaka di MaDiLog, tesis bertemu antitesis menjadi sintesis. A bertemu B menjadi C. Namun realitas yang ada di kancah politik Indonesia ini, A bertemu B malah jadi berantem, tidak ada pemikiran baru antara A dan B. Hadohhhh...
Yuk jadilah pendebat atau berdebat dengan dewasa. Karena debat itu sama saja dengan diskusi yang lebih "asyik"