Kuda Pelejang Bukit |
Kuda Pelejang Bukit berarti menjadi kaki tangan atau alat bagi orang lain..
Kuda memang hewan yang dijadikan alat bagi manusia, dan kebermanfaatannya luar biasa sekali. Tapi ternyata yang dijadikan alat itu bukan hanya kuda, manusia juga ada yang menjadikan manusia lain sebagai alat.
Hal ini lazim kok di dunia modern sekarang, coba lihat karyawan kantoran, buruh pabrik, atau buruh bangunan. Semua kan hanya alat saja bagi pemegang modal? iya ga?
Sebenernya hal ini bisa di antisipasi dari masing masing diri kita, apakah kita mau dianggap sebagai alat? caranya adalah dengan cara anggaplah anda bekerja itu untuk memenuhi kebutuhan dan kewajiban akan keluarga anda di rumah, jika anda menganggap anda hanya sapi perah yang diperah oleh boss, nah itu baru anda jadi alat.
Jika anda seorang boss, anggaplah bawahan bawahan anda itu sebagai manusia yang merdeka, manusia yang bisa memilih bekerja pada siapa dan melakukan apa saja. Jangan selalu melulu memaksakan perintah dan hanya memberi gaji. Ajaklah bicara hati ke hati pada bawahan, fahami kondisi keluarga mereka, lihat keseharian mereka, dan posisikan diri anda sebagai orang yang setara.
Dengan demikian peribahasa ini yang mengarahkan bahwa manusia sebagai alat bisa tertanggulangi, dan kita pun hidup menjadi lebih selaras di bumi ini.