Menjadi Alas Kubur |
Buset serem amat ya peribahasa ini.. Menjadi alas kubur? kamu mau jadi alas kubur? aku sih ogah dah. Maksud dari peribahsa ini adalah kita yang menanggung semua kejelekan yang dia perbuat. Contohnya gini, kalau kamu punya anak yang nakalnya bukan main, sampai dikucilkan orang, sampai ngurus-ngurus ke penjara, sampai berurusan sama kepolisian, nah kamu itu menjadi alas kubur, alias menanggung semua kejelekannya. Tapi kalau contoh itu ya namanya anak, kalau anak salah, berarti orang tuanya juga salah, anak kan gak jauh dari orang tuanya, iya ga? jangan jangan kamu yang salah didik.
Contoh lebih dekatnya misalnya dalam kerja sama tim. Seringkali kita menanggung kesalahan yang dibuat oleh teman tim kita, misalkan gara-gara temen kamu telah ngerjain apa yang harus dikerjain, eh proyeknya malah gak dapet, jadinya semuanya menjadi alas kubur deh..
Orang yang ngerugiin orang lain kaya gini dijamin deh hidupnya gak akan barokah. Kan sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain, berarti seburuk-buruknya manusia adalah manusia yang merugikan orang lain dong?
Masih ada lagi, kalau kamu hidup bertetangga, kamu bakar sampah depan rumah, kamu gak sadar kalau sebelah rumah punya asma, nenek-nenek pula.. nah kaya gini dijamin deh kamu didoakan buruk sama si nenek.
Yuk jangan ngerugiin orang lain, jangan ngebuat orang lain menjadi alas kubur kita.