Bertemu Ruas Dengan Buku |
Loh kok ruas dengan buku? maksudnya apa toh mas? Jadi mungkin yang dulu bikin peribahasa ini menganalogikannya dengan bambu. Yang namanya bambu kan teratur atau serasi ruas - buku - ruas - buku - ruas - dst...
Hidup harus serasi atau sesuai. Sehabis makan, mencuci tangan. Sehabis tidur, langsung minum air putih. Sehabis bekerja, langsung pulang. Sehabis olahraga, beristirahat. Dan lain sebagainya. Hidup dengan kesesuaian seperti ini akan bikin hidup kita tidak akan susah. Jangan habis makan, langsung nonton TV tanpa cuci tangan, kan sama saja dengan menunda pekerjaan. Yang namanya menunda pekerjaan itu hampir sama dengan menabung masalah.
Kesesuaian juga harus kita cari dalam kita hidup berpasang-pasangan. Pilihlah pasangan yang sesuai atau serasi, jangan hanya melihat dari fisik apalagi harta. Coba bayangkan kalau kita punya pasangan yang siap selalu menutupi kekurangan yang kita miliki? atau kita siap terus menerus berjasa menutupi kekurangan.
Hidup dalam keserasian dan kesesuaian dambaan setiap orang, makannya mulai sekarang kita coba dari hal-hal yang kecil untuk menyelaraskan dan menyesuaikan hidup kita menjadi lebih baik.