Pikir Dahulu Pendapatan, Sesal Kemudian Tidak Berguna |
Pikir dahulu pendapata, sesal kemudian tidak berguna ini maksudnya semestinya kita memikirkan dulu baik buruknya kita melakukan suatu hal sebelum melaksanakannya.
Jadi jangan maen hajar bleh aja kalau melakukan sesuatu, pikir dulu men apa baik buruknya, untungnya apa kalau kita melakukan ini, buruknya apa kalau kita melakukan ini, karena semua yang kita lakukan pasti akan ada akibatnya entah itu buruk atau itu baik.
Peribahasa ini mengajarkan kita untuk mencoba mendalami atau merencanakan apa yang akan kita lakukan, tidak asal melakukan sesuatu. Utamanya kalau kita dihadapkan dengan suatu pilihan, satu ke kiri satu ke kanan. Tentu alangkah bijaknya kalau kita memiliih yang lebih bermakna bagi kita iya kan? kalau lebih banyak buruknya kenapa harus dilakukan? kalau ternyata banyak benefitnya untuk kita alangkah baiknya kalau kita lakukan.
Hal seperti ini biasanya sering menghinggapi anak muda yang belum tau ke mana arah hidupnya, hanya mengikuti arus, hanya melihat teman-teman, hanya melihat televisi dan lain sebagainya. Ini sungguh BERBAHAYA, karena pola pikir yang gini lah banyak anak mudah yang terjerumus pada sex bebas, narkoba, permanisme, dan lain sebagainya. Seharusnya kita sebagai manusia, baik itu anak kecil, ABG, atau kakek-kakek, berpikirlah dulu sebelum melakukan sesuatu jangan asal.
Anak muda yang belum tau arahnya itu haruslah dibimbing oleh orang terdekat, yang biasanya adalah keluarga atau orang tua. Orang tua harus bisa memberitahukan pada anak baik buruknya akan suatu hal, jangan asal suruh, jangan asal memberi perintah. Misal kita beritahu dengan logis apa buruknya melakukan sex bebas, dan apa buruknya mengkonsumsi narkoba. Nah kalau anak sudah faham apa itu buruknya, setidaknya jika ia tetap melakukan hal itu, dia sudah melawan hati nuraninya dia, jadi cepat atau lambat dia akan kembali ke jalan yang benar. Sebaliknya jika tidak diberitahu atau tidak mengetahui buruknya akan suatu hal, bisa bisa dia terus menerus dalam suatu hal yang buruk itu dan lupa apa sebenernya yang baik bagi dirinya.